Minggu, 28 Juli 2013

Tanda Datangnya Lailatul Qadar

1. Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”
2. Cahaya matahari melemah keesokan harinya, bersinar cerah tapi tidak kuat. Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.”
3. Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”
4. Malam yang terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam : “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
5. Terkadang terbawa kedalam mimpi. Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Kebaikan yang turun pada malam itu, ibarat hujan yang turun dari langit ke semua permukaan bumi.

dari hadits:

Dalam hadits Ubay bin Ka’ab RA, beliau berkata bahwa: Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami: “Keesokan hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan)
“Tandanya adalah matahari terbit pada keesokan harinya putih cemerlang, sinarnya tidak panas seperti mangkuk.” (HR. Ahmad)
Dari Zirr bin Hubaisy berkata: “Aku berkata kepada Ubay bin Ka’ab RA, ‘Sesungguhnya saudara Anda, Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam sepanjang tahun niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar’. Maka Ubay bin Ka’ab berkomentar: “Dia ingin agar masyarakat tidak mengandalkan (pencarian Lailatul Qadar pada satu malam tertentu saja). Dia sendiri sebenarnya mengetahui bahwa Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan, yaitu pada sepuluh malam terakhir, lebih tepatnya pada malam kedua puluh tujuh.” Ubay bin Ka’ab lalu bersumpah bahwa Lailatul Qadar pasti terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Aku (Zirr bin Hubaisy bertanya) kepadanya, “Wahai Abu Mundzir, atas dasar apa Anda berkata begitu?” Ubay bin Ka’ab menjawab, “Dengan pertanda yang telah Rasulullah SAW beritahukan kepada kami, yaitu pada keesokan harinya matahari terbit namun sinarnya tidak panas membakar.” (Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

Sabtu, 27 Juli 2013

MOTIVASI dari Imam Al-Ghazali




  • Terimalah alasan yang benar, sekalipun dari pihak lawan
  • Jangan segan segan kembali kepada yang benar, manakala terlanjur salah dalammemberikan keterangan
  • Berikan contoh dan teladan yang baik kepada murid dengan melaksanakan perintah agama dan meninggalkan larangan agama, agar demikian apa yang engkau katakana mudah diterima dan diamalkan oleh murid.
  • Dengarkan dan perhatikan segala yang dikatakan oleh ibu bapakmu, selama masih dalam batas batas agama.
  • Selalulah berusaha mencari keredhaan orang tuamu.
  • Bersikaplah sopan santun, ramah tamah dan merendah diri terhadap orang tuamu.
  • Bila mencari teman untuk mencapai kebahagian akhirat, perhatikanlah benar benar urusan agamanya. Dan bila mencari teman untuk keperluan duniawi, maka perhatikanlah ia tentang kebaikan budi pekertinya.
  • Sabar dan tabahlah dalaml menghadpi segala persoalan.
  • Besikaplah lemah lembut dan sopan santun dengan menundukan kepala.
  • Janganlah sombong terhadap sesama mahluk, kecuali terhadap mereka yang zalim.
  • Bersikap tawadduklah dalam segala bidang pergaulan.
  • Janganlah suka bergurau dan bercanda
  • Bersikap lemah lembut terhadap murid dan hendaklah dapat menyesuaikan diri atau mengukur kemampuan murid.
  • Hendaklah sabar dan teliti dalam mendidik muridnya yang kurang cerdas.
  • Jangan berkeberatan menjawab, “aku kurang mengerti,” jika memeang belum mampu menjawab sesuatu masalah.
  • Pusatkanlah perhatian kepada murid yang sedang bertanya, dan memahami benar isi pertanyaanya.
  • Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama.
  • Jauhilah larangan larangan agama.
  • Janganlah menentang terhadap takdir Allah SWT.
  • Berpikirlah selalu tentang nikmat nikmat dan keagunga-Nya.
  • Menangkanlah yang hak dan gugurkanlah yang batil.
  • Rendahkanlah hatimu kepada Allah SWT.
  • Sesalilah segala perbuatan yang tercela dan merasa malulah dihadapan Allah SWT.
  • Hindarilah segala tipu daya yang tidak terpuji dalam mencari nafkah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT selalu melimpahkan segala usaha kebaikan apapun sertailah dengan tawakkal kepadanya.
  • Hendaklah seseorang menerima masalah masalah yang dikemukakan oleh muridnya.

6 Nasihat Dari Imam Al Ghazali

Al Ghazali beserta salah satu murid tersebut mengumpulkan semua murid-muridnya. Lalu ia bertanya kepada mereka, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”. Murid-muridnya ada yang menjawab, ” orang tua, guru, teman, dan kerabatnya “ .
Imam Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi menurut Imam Ghazali yang paling dekat dengan manusia adalah “mati”.
Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Lihat QS. Ali Imran ayat 185)
Lalu Imam Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”. Murid -muridnya ada yang menjawab, “negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang “.
Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”.
Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini ?”. Murid-muridnya ada yang menjawab, “gunung, bumi, dan matahari” .
Semua jawaban itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu” (Al A’Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini ?”. Ada yang menjawab dengan jawaban, baja, besi, dan gajah.
Semua jawaban hampir benar, kata Imam Ghazali, “tapi yang paling berat adalah “memegang AMANAH” sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 72.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, Apa yang paling ringan di dunia ini?”. Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan.
Semua itu benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan sholat”. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.
Lantas pertanyaan ke enam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang.
Benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Andai hari ini aku dimakamkan


Hari ini aku mati
Perlahan, tubuhku ditutup tanah
Perlahan, semua pergi meninggalkanku
..
Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
Aku sendirian
Di tempat gelap, yang tak pernah terbayangkan
Sendiri,
Menunggu perhitungan
..
Menyesal sudah tak mungkin
Tobat tak lagi dianggap
Dan maaf pun tak lagi bakal didengar
Aku benar-benar sendiri
..
Ya Tuhan,
Jika Engkau beri aku satu lagi kesempatan
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu
Untuk aku perbaiki diriku
Aku ingin memohon maaf pada mereka
Yang selama ini sengsara karena aku
Tersakiti karena aku….
..
Aku akan kembalikan jika ada harta kotor yang telah kukumpulkan
Yang bahkan kumakan
..
Ya Tuhan,
Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu
Untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta
Beri aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku
Menyenangkan saudara-saudaraku
Untuk sungguh-sungguh berbuat kebaikan
..
Aku ingin bersujud di hadapan-Mu lebih lama lagi
Begitu menyesal diri ini
Kesenangan yang pernah kuraih dulu
Tak ada artinya sama sekali
..
Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu….?
Andai aku bisa putar ulang waktu …
Aku dimakamkan hari ini
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan
Dan ketika semua menjadi terlambat
Dan ketika aku harus sendiri
Untuk waktu panjang yang tak terbayangkan ….

Kamis, 25 Juli 2013

LAILATUL QODAR YANG JATUH 10 GANJIL AKHIR RAMADAN

PREDIKSI IMAM AL-GHOZALI, sosok ulama' madzhab syafi'iyyah yang terkenal deng KETASAWUFANYA.
   TENTANG LAILATUL QODAL YANG JATUH 10 GANJIL AKHIR RAMADAN :

" Jika awal RAMADHAN jatuh pada hari :

  •   AHAD atau RABO = maka Lailatul Qodar jatuh pada malam tanggal 29.
  •   SENEN = Jatuh malam tanggal 21.
  •   SELASA atau JUM'AH = jatuh malam tanggal 27.
  •   KAMIS = jatuh malam tanggal 25.
  •   SABTU = Jatuh malam tanggal 23.

Nuzulul Qur'an.

 Pada bulan Ramadhan banyak umat Islam yang menggelar acara peringatan Nuzulul Qur'an. Untuk itu perlu kiranya kali ini menyoroti masalah Nuzulul Qur'an, hukum memperingatinya dan fungsi utama diturunkannya Al-Qur'an.

Syekh Shafiyur Rahman Al-Mubarakfuriy (penulis Sirah Nabawiyah) menyatakan bahwa para ahli sejarah banyak berbeda pendapat tentang kapan waktu pertama kali diturunkannya Al-Qur'an, pada bulan apa dan tanggal berapa, paling tidak ada tiga pendapat :

Pertama: Pendapat yang mengatakan bahwa Nuzulul Qur'an itu ada pada bulan Rabiul Awwal,

Kedua: Pendapat yang mengatakan bahwa Nuzulul Qur'an itu pada bulan Rajab,

Ketiga: Pendapat yang mengatakan bahwa Nuzulul Qur'an itu pada bulan Ramadhan.

Yang berpendapat pada bulan Rabiul Awwal pecah menjadi tiga, ada yang mengatakan awal Rabiul Awwal, ada yang mengatakan tanggal 8 Rabiul Awwal dan ada pula yang mengatakan tanggal 18 Rabiul Awwal (yang terakhir ini diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallaahu anhu).
Kemudian yang berpendapat pada bulan Rajab terpecah menjadi dua. Ada yang mengatakan tanggal 17 dan ada yang mengatakan tanggal 27 Rajab (hal ini diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu -lihat Mukhtashar Siratir Rasul, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdy, hal. 75-).

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam Fathul Bari berkata bahwa: Imam Al-Baihaqi telah mengisahkan bahwa masa wahyu mimpi adalah 6 (enam) bulan.

Maka berdasarkan kisah ini permulaan kenabian dimulai dengan mimpi shalihah (yang benar) yang terjadi pada bulan kelahirannya yaitu bulan Rabiul Awwal ketika usia beliau genap 40 tahun. Kemudian permulaan wahyu yaqzhah (dalam keadaan terjaga) dimulai pada bulan Ramadhan.

Sesungguhnya kita menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa Nuzulul Qur'an ada pada bulan Ramadhan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, artinya, "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an" (Al-Baqarah: 185). Dan Allah berfirman, artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan" (Al-Qadr :1).

Seperti yang telah kita maklumi bahwa Lailatul Qadr itu ada pada bulan Ramadhan yaitu malam yang dimaksudkan dalam firman Allah yang artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan" (Ad-Dukhaan: 3).

Dan karena menyepinya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di gua Hira' adalah pada bulan Ramadhan, dan kejadian turunnya Jibril as adalah di dalam gua Hira'.

Jadi Nuzulul Qur'an ada pada bulan Ramadhan, pada hari Senin, sebab semua ahli sejarah atau sebagian besar mereka sepakat bahwa diutusnya beliau menjadi Nabi adalah pada hari Senin. Hal ini sangat kuat karena Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ketika ditanya tentang puasa Senin beliau menjawab: "Di dalamya aku dilahirkan dan di dalamnya diturunkan (wahyu) atasku" (HR. Muslim).

Dalam sebuah lafadz dikatakan "Itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari dimana aku diutus atau diturunkan (wahyu) atasku"(HR. Muslim, Ahmad, Baihaqi dan Al-Hakim).

Akan tetapi pendapat ketiga inipun pecah menjadi lima, ada yang mengatakan tanggal 7 (hari Senin), ada yang mengatakan tanggal 14 (hari Senin), ada yang mengatakan tanggal 17 (hari Kamis), ada yang mengatakan tanggal 21 (hari Senin) dan ada yang mengatakan tanggal 24 (hari Kamis).

Pendapat "17 Ramadhan" diriwayatkan dari sahabat Al-Bara' bin Azib dan dipilih oleh Ibnu Ishaq, kemudian oleh Ustadz Muhammad Huzhari Bik.

Pendapat "21 Ramadhan" dipilih oleh Syekh Al-Mubarakfuriy, karena Lailatul Qadr ada pada malam ganjil, sedangkan hari Senin pada tahun itu adalah tanggal 7, 14, 21 dan 28.

Sedangkan pendapat "24 Ramadhan" diriwayatkan dari Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' , dan dipilih oleh Ibnu Hajar Al-Haitamiy, ia mengatakan: "Ini sangat kuat dari segi riwayat".

Karena itu memperingati peristiwa turunnya Al-Qur'an pertama kali tidaklah penting, sebab di samping hal itu tidak dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabatnya dan para tabi'in, Al-Qur'an diturunkan tidaklah untuk diperingati tetapi untuk memperingatkan kita.

Peristiwa Nuzulul Qur'an bukanlah diharapkan agar dijadikan sebagai hari raya oleh umat ini, yang dirayakan setiap tahun, karena Islam bukanlah agama perayaan sebagaimana halnya agama-agama lain."

Islam tidak memerlukan polesan, tidak perlu dibungkus dengan perayaan-perayaan yang membuat orang-orang tertarik kepadanya. Karena itu pesta hari raya tahunan di dalam Islam hanya ada dua yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Jadi turunnya Al-Qur'an bukan untuk diperingati setiap tahunnya, melainkan untuk memperingatkan kita setiap saat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan, artinya: "Alif Lam Mim Shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir) dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman" (Al-A'raaf: 1-2).

Bukan Cara Salafus Shalih
Memperingati peristiwa turunnya Al-Qur'an bukanlah cara orang-orang shaleh yang muttaqin. Akan tetapi jejak ulama-ulama Salaf adalah membaca Al-Qur'an, membaca dan membaca lagi. Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (Faathir: 29).

Apalagi di bulan Ramadhan, bulan Al-Qur'an ini, Umar radhiallaahu anhu berkata: "Seandainya kita bersih, tentu akan merasa kenyang dari kalam Allah. Sesungguhnya aku amat tidak suka manakala datang sebuah hari sementara aku tidak membaca Al-Qur'an."

Karena itu beliau tidak meninggal dunia sehingga mushafnya sobek karena seringnya dibaca. Dan ketika menjadi imam pada shalat shubuh beliau sering membaca surat Yusuf yang terdiri dari 111 ayat tertulis dalam 13 halaman, yang berarti satu sepertiga juz.

Hal ini tidak mengherankan karena khalifah kedua Umar bin Khatthab radhiallaahu anhu ketika memimpin shalat shubuh juga selalu membaca surat-surat yang bilangan ayatnya lebih dari 100 ayat seperti surat Al Kahfi (11 halaman), surat Maryam (7 halaman) dan surat Thaha (10 halaman).

Begitulah generasi Qur'ani sangat mencintai Al-Qur'an. Mereka tidak pernah merayakan peristiwa Nuzulul Qur'an tetapi shalatnya membaca ratusan ayat, sementara kita sebaliknya.

Shalat Tarawih di jaman Salaf rata-rata membutuhkan waktu 5 jam, dan kadang-kadang semalam suntuk, yang berarti setiap satu rakaat tarawih (dari sebelas rakaat) membutuhkan waktu 40 menit. Bahkan para sahabat banyak yang shalat sambil bersandar dengan tongkat karena terlalu lamanya berdiri.

Mengkhususkan Membaca Al-Qur'an
Para tabi'in dan tabi'ittabi'in, karena begitu memahami arti dari Ramadhan, bulan Al-Qur'an, dan begitu kuatnya dalam mencintai Al-Qur'an, maka bila bulan Ramadhan tiba mereka mengkhususkan diri untuk membaca Al-Qur'an seperti yang dilakukan oleh Imam Az-Zuhri dan Sufyan Ats-Tsauri. Sehingga dalam satu bulan khatam Al-Qur'an berpuluh puluh kali. Imam Qatadah umpamanya, di luar Ramadhan khatam setiap tujuh hari, di dalam Ramadhan khatam setiap tiga hari, dan di sepuluh hari terakhir khatam setiap hari. Sementara Imam Syafi'i di luar Ramadhan setiap hari khatam sekali, dan di dalam Ramadhan setiap hari khatam dua kali. Itu semua di luar shalat.

Begitulah ulama Ahlus Sunah tidak pernah merayakan Nuzulul Qur'an, namun setiap hari khatam Al-Qur'an, ada yang sekali dan ada yang dua kali. Sementara kita sebulan Ramadhan jika khatam sekali saja maka sudah puas dan gembira. Itupun bisa dihitung dengan jari.

Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah selama di dalam penjara, dari tanggal 7 Sya'ban 726 H sampai wafatnya 22 Dzulqa'dah 728 H, selama 2 tahun 4 bulan beliau telah mengkhatamkan Al-Qur'an bersama saudaranya Syeikh Zainuddin Ibnu Taimiyah sebanyak 80 kali khatam, yang berarti rata-rata setiap 10 hari khatam satu kali.

Semoga Allah merahmati kita bersama mereka dan semoga kita bisa meneladani Rasulullah, dan para sahabatnya, dan para ulama Salaf dalam mencintai Al-Qur'an dan di dalam tata cara ibadah lainnya. Amin.

Penulis: (Abu Hamzah As-Sanuwi, Lc. M.Ag)

YA ALLAH… Kami datang mengemis dihadapan pintuMu.

YA ALLAH… Kami datang dengan deraian air mata, merengek dan memohon kasih sayang serta pengampunan-Mu yang begitu luas.

YA ALLAH… Jika pada bulan yang mulia ini, Engkau hanya menyayangi orang-orang yang mengikhlaskan shiam dan qiyamnya, maka siapa lagi yang menyayangi kami yang tenggelam dalam kubangan dosa dan kemaksiatan ini.

YA ALLAH… Jika Engkau hanya mengasihi orang-orang yang menaatiMu, maka siapa yang akan mengasihi kami yang berlumuran dengan dosa dan maksiat ini.

YA ALLAH… Jika Engkau hanya menerima orang-orang yang tekun dalam beramal, maka siapa yang akan menerima orang-orang yang malas seperti kami ini.

YA ALLAH… Beruntunglah orang-orang yang berpuasa dengan sebenar-benarnya. Berbahagialah orang-orang yang shalat malam dengan sebaik-baiknya. Selamatkanlah orang-orang yang beragama dengan tulus. Sedangkan kami adalah hamba-hambaMu yang hanya bisa berbuat dosa dan maksiat. Sayangilah kami dengan kasihMu. Bebaskanlah kami dari api neraka dengan ampunanMu. Ampunilah dosa-dosa kami dengan kasih sayangMu. Wahai Yang Paling Penyayang dari semua yang Menyayangi, sayangilah kami.

YA ALLAH… Tuangkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap gangguan orang-orang kafir, baik itu gangguan dzahir maupun batih.

YA ALLLAH… Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa dan bersalah.

YA ALLAH… Janganlah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.

YA ALLAH… Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang kami tak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau sebenar-benarnya penolong kami.

YA ALLAH… Ampunilah dosa-dosa dan tindakan-tindakan yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian-pendirian kami dalam barisan iman dan islam.

YA ALLAH…Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang kafir. Dan ampunilah kami Ya Allah, sesungguhnya hanya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

YA ALLAH…Janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan, padahal Engkau sudah memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia.

YA ALLAH…Kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat karena Engkau adalah sebaik-baiknya Pemberi Rahmat.

YA ALLAH…Sempurnakanlah cahaya bagi kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

YA ALLAH…Terimalah amalan-amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

YA ALLAH…Sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari dahsyatnya siksaan neraka.

YA ALLAH… Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksaan neraka yang sangat pedih.

YA ALLAH… Jauhkan azab jahanam dari kami, karena sesungguhnya azab itu adalah kebinasaan yang kekal.

YA ALLAH…Sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

YA ALLAH…Kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, siapa lagi yang akan memaafkan dan mengampuni kami Ya Allah. Jika tidak ada maaf dan ampunanMu niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.

YA ALLAH…Anugrahkanlah kepada kami, istri-istri dan keturunan yang dapat menyenangkan dan menggembirakan hati kami dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang bertakwa.

YA ALLAH…Kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan. Kami telah mengikuti RasulMu Muhammad, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi.

YA ALLAH…Kami sadar bahwa amal-amal kami didunia hanya sedikit dan kami selalu menyalahi apa-apa yang telah Engkau tetapkan, akan tetapi janganlah Engkau hinakan kami dari hari kiamat kelak, sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.

YA ALLAH…Ampunilah kami serta kedua orang tua kami, saudara-saudara kami, anak dan isteri kami dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hari dimana Engkau menghisab semua amal-amal kami selama di dunia.

YA ALLAH…Berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam segala urusan kami.

YA ALLAH…Jadikanlah kami dan keturunan kami sebagai orang-orang yang tetap mendirikan shalat.

YA ALLAH…Dengarkanlah dan kabulkanlah semua do’aku.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan atas junjunganMu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Amin….

Rabu, 17 Juli 2013

doa yang mustajab

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’”. (QS. Al-Mukmin 40: 60)
waktu-waktu dimana doa kita mudah dikabulkan serta dilengkapi dengan hadist-hadits yang menerangkan tentang doa mustajab.

1. Do’a Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)

2. Do’a Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)

3. Do’a Orang Tua Untuk Anaknya

4. Do’a Seorang Musafir
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)

5. Do’a Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka

6. Do’a Pemimpin Yang Adil
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)

7. Doa Anak Shaleh
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)

8. Do’a Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)

9. Do’a Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dinyatakan Shahih oleh al-Albani)

10. Berdo’a Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Do’a Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)

11. Do’a Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Do’a Yang Ma’tsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)

12. Do’a Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)

13. Do’a Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah akan memberinya” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani)

14. Do’a Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil” (HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)

15. Do’a Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)

16. Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang”. (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi dan di hasankan oleh Al-Albani).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)
17. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya.

Selasa, 16 Juli 2013

do'a dan kabulnya

beberapa kemungkinan doa seseorang tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT. Diantaranya :

1. Kalau doa orang tersebut dikabulkan dengan segera, boleh jadi setelah mendapat dari doa yang diminta dia tidak mau berdoa lagi. Sebab hampir semua manusia mempunyai kebiasaan yang tidak baik itu. Setelah Allah mengetahui bahwa orang ini akan berhenti berdoa apabila sudah menerima yang diminta, maka Dia menunjukkan kasih sayangNYa tidak segera memberi permintaan hambaNya yang demikian.

2. Menurut Ilmu Allah, orang yang berdoa itu tidak mempunyai kemampuan untuk menerima apa yang diminta itu. Betapa banyaknya orang yang minta untuk menjadi orang kaya katanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sudah setelah terkabul apa yang ia katakan waktu berdoa dulu itu lupa semua, dan bahkan kadang-kadang kekayaannya itu dipergunakan untuk memusuhi agama Allah. Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Tsa’labah keadaannya sangat miskin, tetapi kehebatannya untuk beribadah terutama sekali sholat berjama’ah sulit untuk dicari bandingannya. Tetapi, setelah dia berubah menjadi orang kaya lantaran doa Rasul, ibadahnya dilupakan seluruhnya, bahkan mengeluarkan zakatpun tidak mau lagi. Dengan rahman Allah tidak segera dikabulkan doa lantaran kasih sayang kepadanya agar ia tidak terjerumus
kelembah kehinaan lantaran menjauhkan diri kepada Allah.

3. Menurut Ilmu Allah, boleh jadi apa yang diminta oleh seseorang itu akan lebih manfaat kalau diberikan kepada anaknya, cucunya ataupun dzurriyahnya yang lain. Dengan demikian, kalau ada seseorang yang berdoa sekarang belum dikabulkan, boleh jadi permintaannya itu akan diberikan kepada dzurriyahnya. Karena dzurriyahnya itu yang tepat dan sangat membutuhkan sesuatu yang diminta itu.
 Nabi Ibrahim AS. yang mendapat predikat Khalilullah, termasuk salah seorang Rasulullah dan bahkan termasuk salah seorang ulul azmi, dikabulkan doanya berselang kurang lebih dua setengah abad dari beliau berdoa. Apabila kita-kita ini yang katakanlah bila dibanding dekatnya Nabi Ibrahim kepada Allah dibanding kita, bukan bandingannya.
Ibrahim bin Adham seorang sufi yang hidup pada abad VIII M, pernah berpidato di hadapan jama’ah di Basrah, yang rata-rata mereka hampir putus asa dalam doa, lantaran sudah lama berdoa tetapi tidak terkabul.

Kata Ibrahim Adham: “Doamu tidak dikabulkan Allah lantaran sepuluh perkara :
1. Kamu mengenal Allah, tetapi kamu tidak mendatangkan kewajiban kepada-Nya.
2. Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi engkau tidak mengamalkan kandungannya.
3. Engkau mengatakan menjadi musuh syetan, tetapi engkau mengikuti dan bersesuaian dengan syetan.
4. Engkau mengatakan menjadi Umat Nabi Muhammad SAW, tetapi engkau tidak mengikuti jejaknya.
5. Engkau berkeinginan masuk surga, tetapi tidak mau beramal yang dapat menghantarkannya ke surga.
6. Engkau menginginkan selamat dari api neraka, tetapi engkau mencampakkan dirimu ke dalamnya.
7. Engkau mengatakan bahwa mati itu pasti, tetapi engkau tidak mau mempersiapkan bekal untuk mati.
8. Engkau sibuk meneliti cela kawan-kawanmu, tetapi engkau tidak mau memperhatikan cela dirimu sendiri.
9. Engkau makan ni’mat dari Tuhamu, tetapi engkau tidak pernah bersyukur kepadanya.
10. Engkau ikut mengubur orang mati, tetapi engkau tidak dapat mengambil I’tibar (pelajaran) dari peristiwa itu. Maka setiap orang yang berdoa dan menginginkan doanya segera terkabul hendaknya bercermin kepada Rasulullah SAW. Bagaimana beliau berdoa. Sesudah itu harus pula mengetahui dan memenuhi etika dan estetika berdoa

Do'a ku



Ya Tuhan kmi,beri ampunlah kmi&sdra2 kmi yg tlah briman lbh dhulu dri kmi&jngnlah Engkau mmbiarkan kedengkian dlm hati kmi thdp orang2 yg beriman,Ya Tuhan kmi ssngghny Engkau Maha Pnyantun Lg Maha Pnyyang.




Ya Tuhan kami, Rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampun kepada orang-orang yang bertaubat dan yang mengikuti jalan-Mu dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.



 Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang yang bertaqwa.



Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku adzab yang diancamkan kepada mereka, ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang dzalim.



Ya Tuhanku, berilah keputusan yang 'adil, dan Tuhan kami adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dan yang dimohon pertolongan-Nya tentang apa yang kamu katakan (terhadap-Nya).



 Ya Tuhan kami, berikanlah Rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).



 YA TUHAN KU, MASUKKANLAH AKU SECARA MASUK YANG BENAR DAN KELUARKAN AKU SECARA KELUAR YANG BENAR DAN BERIKANLAH KEPADAKU DARI SISI MU KEKUASAAN YANG MENOLONG



Kepada Allah-lah kami bertawakal,ya Tuhan kami,janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang dzalim. Dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari (tipudaya) orang-orang yang kafir.



Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. hanya Kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung.



Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas kami, kokohkanlha pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir itu.



Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.



Tunjukilah kami ke jalan yang lurus(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka buka (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan jalan mereka yang sesat.



Ya Tuhanku, berilah aku dari sisiMu keturunan yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar ( Memperkenankan do'a )



Ya Tuhanku, janganlah Engkau tinggalkan aku seorang diri, dan Engkaulah waris yang paling baik.



Ya Tuhanku, aku memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.



Ya Tuhanku,lapangkanlah untukku dadaku,&mudahkanlah untukku urusanku,&lepaskanlah kekakuan lidahku,supaya mereka mengerti perkataanku.&jadikanlah bagiku seorang pembantu dari keluargaku sendiri.



Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku,dan masukkanlah kami ke dalam Rahmat-Mu, dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara yang penyayang.



Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan kami menyerah diri kepada-Mu.



Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim.



Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan(sebagai mukjizat) yg tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.



Ya Tuhanku brilah aku ilham utk ttap mnsyukuri ni'matMu yg tlh Kau anugerahkan kpdaku&pda ibu bapakku&utk mngerjakan amal shalih yg Kau ridhai&masukkanlah aku dngn rahmatMu ke dlm golngn hamba2Mu yg shalih



Kepada Allah sajalah kami bertawakkal, Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.



Ya Allah,sembuhkanlah badanku,pendengaranku,penglihatanku. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran, siksa kubur,tiada Tuhan selain-Mu.



Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya. Ya Allah berilah kami pahala dalam musibahku ini dan berilah pengganti yang lebih baik.



Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan melimpahkan adzab) atas kaum yg berbuat kebinasaan itu.



Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.



Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.


Wahai Tuhanku,penjara lbih aku sukai dripda memenuhi ajakan mrka kpdaku&jika tdk Engkau hindarkan dariku tipu daya mereka,tentu aku akan cenderung utk (memenuhi keinginan mereka)&tentulah aku termasuk orang2 yg bodoh.


Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) di hari harta dan anak tidak berguna, kecuali orang-orang yg menghadap Allah dengan hati yg bersih.



Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.


"Wahai Tuhanku,brilah kckupan kpdku dg kehalalan-Mu dr keharam-Mu&brilah aku kkayaan dg anugerah-Mu&tdk hajat kpd selain-Mu.Wahai Dzat yg Maha Besar,Engkaulah Dzat dmn orang2 mensifati tdk mngetahui sfat keagungan-Mu.

."

Wahai Tuhanku, bentangkanlah kepada kami dari berkah-Mu, rahmat-Mu, karunia-Mu dan rizqi-Mu.



Maha Suci Allah dengan segala puji-Nya,Maha Suci Allah lagi Maha Agung.Aku memohon ampun kepada Allah.



Allah Maha Lembut terhadaop hamba-Nya, Dia memberi rizqi kepada siapa yg dikehendaki-Nya, dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.



Aku sadarkan hati anakku....(sebutkanlah nama anak yg dimaksud) untuk urusanku dan yg aku kehendaki serta mau mentaati apa yg Engkau menghendakinya.



Aku jatuhkan kepadamu semua kecintaan kepadaku.



 Apa yg dikehendaki Allah pasti terjadi, tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah.


 Dengan menyebut nama Allah yg bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan langit. Dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.



." Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hari yg buruk, dari malam yg buruk, dan dari waktu yg buruk.



" Ya Allah,aku berlindung kpda-Mu dari hilangnya nikmat dari-Mu,aku berlindung kpda-Mu dari goyahnya kesehatan dari-Mu,aku berlindung kepada-Mu dari bencana dari-Mu yg datangnya tiba2,dan aku berlindung kepada-Mu dari semua bentuk kemarahan-Mu.



" Ya Allah,dengan ilmu ghaib dan kekuasaan-Mu atas semua makhluk,hidupkanlah aku selama Engkau mengetahui kehidupan itu lebih baik bagiku,dan matikanlah aku jika Engkau ketahui bahwa kematian itu lebih baik bagiku.



Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu dan aku (mohon) perlindungan kepada-Mu dari api neraka.


" Ya Allah,Rabb Malaikat Jibril,Mikail dan Rabb Malaikat Israfil, aku berlindung kepada-Mu dari panasnya api neraka dan adzab kubur.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari keburukan segala macam penyakit.


 Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.